18/03/11

Jogjakarta-ku

Jogjakarta adalah bagian dari hidup saya. Di kota itu saya membesar, bersekolah, menjalani berbagai rutinitas. Kini saat saya sudah mempunyai kehidupan yang berbeda, Jogjakarta tetap saja ramah dan menentramkan seperti sediakala. Ingin rasanya kembali dapat menikmati seluk beluk kota tersebut, menjamahnya hingga tuntas.

Saya akan katakan pada Nabiyya, bahwa Jogjakarta adalah bagian dari kita. Tentunya mungkin dia belum mengerti sekali, tetapi paling tidak dia akan merasakan suasana yang berbeda dengan tempat kelahirannya. Mengenalkan anak pada bagian kecil tanah air sejak dini. Bukan menyisihkan tempat kelahirannya, memang, Pulau Penang adalah juga bagian dari hidupnya, tetapi mengetahui asal adalah sebuah keharusan sebagai tanda identitas dan akar nasionalisme.

Rencana Nabiyya akan saya ajak naik andhong (kereta kuda), lalu menikmati kebun binatang, taman pintar, dan entah nanti apalagi, sebab saya juga sudah tidak terlalu tahu tempat-tempat baru di Jogja. Nabiyya tentunya juga akan saya bawa ke tempat bersejarah, candi Prambanan. Wow..., tak sabar rasanya menunjukkan semua itu pada si kecil yang berbadan besar itu.

Lalu yang tidak akan terlewatkan adalah menunjukkan kampus kesayangan saya, UIN Sunan Kalijaga. Ya, sepertinya saya akan dianggap narsist mungkin, tetapi kebanggaan itu wujud, tentunya saya bagi pada anak semata wayang. Apalagi tempat itu adalah bagian dari sejarah bertemunya Ayah dan Bundanya, jadi tentunya tak terlupakan.

Nabiyya..., bersiaplah Nak..., kita reguk hari-hari di Jogja dengan kenikmatan di dalamnya.