18/03/11

Jogjakarta-ku

Jogjakarta adalah bagian dari hidup saya. Di kota itu saya membesar, bersekolah, menjalani berbagai rutinitas. Kini saat saya sudah mempunyai kehidupan yang berbeda, Jogjakarta tetap saja ramah dan menentramkan seperti sediakala. Ingin rasanya kembali dapat menikmati seluk beluk kota tersebut, menjamahnya hingga tuntas.

Saya akan katakan pada Nabiyya, bahwa Jogjakarta adalah bagian dari kita. Tentunya mungkin dia belum mengerti sekali, tetapi paling tidak dia akan merasakan suasana yang berbeda dengan tempat kelahirannya. Mengenalkan anak pada bagian kecil tanah air sejak dini. Bukan menyisihkan tempat kelahirannya, memang, Pulau Penang adalah juga bagian dari hidupnya, tetapi mengetahui asal adalah sebuah keharusan sebagai tanda identitas dan akar nasionalisme.

Rencana Nabiyya akan saya ajak naik andhong (kereta kuda), lalu menikmati kebun binatang, taman pintar, dan entah nanti apalagi, sebab saya juga sudah tidak terlalu tahu tempat-tempat baru di Jogja. Nabiyya tentunya juga akan saya bawa ke tempat bersejarah, candi Prambanan. Wow..., tak sabar rasanya menunjukkan semua itu pada si kecil yang berbadan besar itu.

Lalu yang tidak akan terlewatkan adalah menunjukkan kampus kesayangan saya, UIN Sunan Kalijaga. Ya, sepertinya saya akan dianggap narsist mungkin, tetapi kebanggaan itu wujud, tentunya saya bagi pada anak semata wayang. Apalagi tempat itu adalah bagian dari sejarah bertemunya Ayah dan Bundanya, jadi tentunya tak terlupakan.

Nabiyya..., bersiaplah Nak..., kita reguk hari-hari di Jogja dengan kenikmatan di dalamnya.

17/02/11

Naluri anak





Naluri anak-anak siapa yang tahu, seperti halnya anak saya, dia sangat suka jika bertemu dengan anak seusianya. Awalnya saling menatap, memperhatikan, lalu tersenyum. Jika senyuman itu mendapat respon, melulu anak tersebut langsung bermain bersama. Apa yang patut kita lakukan sebagai orang tuanya adalah mengawasi mereka.

Komunikasi anak seusia Nabiyya memang lucu, mereka bermain tanpa berbicara jelas, bahasa mereka hanya mereka yang tahu. Seperti saat kami ke Balik Pulau bersama Mbak Deeyan dan kedua anaknya, Nabiyya bersimpangan dengan seorang anak berusia 15 bulan. Lihatlah betapa terlihat kalau Nabiyya ingin menyapa anak tersebut, dan sepertinya anak tersebut menyahut.

Memang benar, anak tersebut menyahut dan mereka bermain bersama meskipun hanya sebentar. Apa yang pasti kita sebagai orang tua mendukung anak untuk bermain dan mengenal kawan, tak melihat anak siapa dan keturunan apa. Seusia Nabiyya yang mereka tahu hanyalah bermain dan tertawa dengan kawan, siapa saja bisa menjadi kawan.

Hati anak seusia mereka masih sangat bersih, mereka tak mengenal kata musuh, selama orang tua mengarahkan kepada hal yang baik. Mengenal lingkungan dan kawan menjadi bagian dari cara belajar seorang anak seusia Nabiyya. Belajar bersosialisasi, dari situ dia akan tahu bagaimana dia harus membawa diri antara di rumah dan di luar rumah.

Dia akan mengenal kata jatuh, merasakan sakitnya jatuh, dan merasakan tertawa bersama. Semua itu tidak akan di dapat di dalam rumah, hanya ada di luar atau di sekolah. Maka dari itu saya sangat suka jika Nabiyya memiliki banyak kawan, sebab hal itu akan mengajarkan dia pada pendapatan ilmu berbagi dan saling mengerti.

13/02/11

Tidur Larut

Ketika tubuh ini merasa lelah, membuat tak ada satupun ide itu hadir. Malam hari sepertinya tak juga membuatnya mengantuk dan segera beranjak ke kasur. Paling tidak pukul 12 malam dia baru tidur, itupun terhitung cepat, sebab sebelumnya dia tidur pukul 3 pagi. Apa yang dilakukannya? ya, dia hanya bermain sendirian, kesana kemari dengan bercerita entah apa judulnya.

Terkadang dia lalu minta makan, itu terjadi tengah malam dan dengan tiba-tiba. Selalunya dia minta susu, atau juga air putih. Maklum, Penang memang panas, jadi dia selalu saja haus. Tadi sebelum tidur dia makan cake coklat disuap Ayahnya, lalu minum air putih, kemudian barulah dia minum susu dan tidur.

Begitulah Nabiyya setiap harinya. Saya mencari kesalahan dan sebab mengapa dia selalu tidur larut. Padahal dia tidaklah tidur sore hari, biasanya dia tidur siang hari. Tetapi bagi saya itu bukanlah penyebabnya, sebab tidur siang dia tidaklah lama, lagipun malam harinya dia hanya tidur sebentar. Apa karena dia lapar? saya rasa tidak, sebab dia selalu makan, lalu minum susu dan minum jus yang dia suka yaitu jus apel. Selain itu dia juga makan roti dan berbagai makanan ringan lainnya.

Oya, tadi sebelum tidur dia juga makan jeruk, tetapi memang hanya sedikit, karena setelahnya dia langsung rebah dan meminta susu pada saya, lalu tidur. Memang sepertinya biasa, tetapi menjalaninya sungguh hal yang luar biasa. Luar biasa, menjadikan saya susah tidur jika sudah larut hampir pagi begini.

Tak mengapa, Nabiyya anak saya, apapun hanya untuknya. Sembari menunggu kantuk datang, saya menata baju yang akan dibawa balik nanti, serta barang-barang yang lainnya. Lambat laun tentunya kantuk hadir perlahan, dan inilah saatnya saya tidur, memenuhi kebutuhan tubuh, mengembalikan energi untuk digunakan lagi esok hari.

10/02/11

Kisah cinta kami


Gambar bersama suami tercinta. Bernama Dr. Ahmad Sahidah, asli Madura, tepatnya Kabupaten Sumenep. Dialah yang memberikan saya kebahagiaan lahir dan batin. Di sisinya saya merasakan ketentraman yang tak terhingga, tinggi hingga puncak bahagia. Apa yang membuat itu terjadi dan nyata? adalah sebuah keajaiban yang saya sendiri tidak dapat menguraikannya.

Saat itu saya, seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi Islam di Jogja, yang tidak begitu ramah kepadanya, melihatnya hanya dari sebelah mata, ternyata akhirnya bertekuk lutut di hadapnya. Jangan anggap mudah melaluinya, segalanya penuh dengan lika-liku. Hanya kata jodoh yang dapat menjawab segala pertanyaan yang berkecamuk di dada.

Dia begitu ramah pada saya, suaranya terasa berbeda saat mendengar setiap patah kata. Kadang saya ingin tertawa dibuatnya, tetapi jujur saya tahan, khawatir dia tersinggung. Padahal bukan karena suaranya lucu, tetapi karena kata-katanya yang memang sangat puitis dan bagi saya itu adalah aneh. Saya bukanlah gadis yang suka dimanjakan dengan puisi dan filosofi cinta. Bayangkan saja bahwa saya adalah seorang vokalis sebuah band beraliran alternatif, tentunya bukanlah gadis yang manis dan suka dengan kemesraan berlebih.

Tetapi apapun, itu adalah bagian dari cara mengaktualisasikan sebuah rasa, saya wajib menghargainya. Saat itu memang terasa dunia ini bagaikan terbalik, saya merasakan berbagai keanehan yang harus dihadapi. Lambat laun waktu berjalan, saya pun tidak tahu mengapa tiba-tiba rasa itu hadir, menggelayut di benak, di hati, di seluruh jiwa, seakan darah mengalir dengan diiringi namanya, suaranya dan tawanya.

Lalu kangen menghantam saya, memukul, membaham seluruh keegoan saya. Terpuruklah pada sebuah kenyataan, bahwa cinta itu memang hadir dengan serta merta. Taukah mengapa? saya  amat sangat yakin, itu karena doa dan restu orang tua. Benar-benar akan menjadi sebuah revolusi hidup bagi saya.


Inilah hasil dari sebuah cinta dan doa yang tiada akhir, seorang gadis mungil berperawakan montok serta berlesung pipit. Begitu menggemaskan kami, Nabiyya panggilannya. Tak perlu panjang lebar lagi, inilah kisah cinta saya dan suami, membahana di jiwa kami. 

Selalu indah tiada akhir. Alhamdulillah.

05/02/11

Angpau untuk Nabiyya



Ini adalah angpau pemberian Mak Cik dan anak sulung beliau yang bernama Sofi, dia tinggal di Ipoh Perak, bekerja sebagai dokter. Saya biasa memanggilnya Kak Sofi. Hari raya Cina ternyata juga dirayakan oleh keluarga Mak Cik. Ya, saya memahaminya karena bagaimanapun Pak Cik adalah orang Cina, meskipun beliau beragama Islam, tetapi saat inilah waktu yang tepat beliau dapat berkumpul dengan keluarga besarnya yang lain.

Lalu angpau yang ini adalah pemberian dari adik Kak Sofi yang bernama Firman, dia tinggal di Kuala Lumpur, bekerja di Astro (saluran televisi berlangganan), saya memanggilnya abang, sebab lebih tua beberapa tahun. Isteri Bang Firman bernama Ida, saya memanggilnya Kak Ida, dia berasal dari Johor, yang menariknya dia adalah berketurunan Jawa, tepatnya Solo.

Betapa banyak angpau yang Nabiyya dapat, tetapi bukan jumlah angpaunya yang menjadi tarikan, melainkan makna dari pemberian tersebut. Kalau berbicara jumlah uang, Nabiyya tentunya belumlah tahu, maka dari itu saya sebagai Bundanya memberikan makna pada uang dan amplop merah penuh kenangan tersebut. Makna dari 3 buah amplop merah untuk Nabiyya adalah sebuah rasa dekat. Mak Cik, Kak Sofi, Bang Firman akan menjadi orang dekat kami di Malaysia. Nabiyya memanggil Mak Cik dengan sebutan Mak Tuk yang artinya nenek, memanggil Kak Sofi dengan sebutan Aunty, dan memanggil Bang Firman dengan sebutan Pak Ngah yang artinya Pak Tengah atau bisa juga disebut Om.

Bukankah itu cukup menggambarkan kedekatan kami dengan Mak Cik sekeluarga? Betapa indah kedekatan itu. Lalu bagaimana dengan Iman? anak Mak Cik yang bungsu. Nabiyya memanggilnya dengan sebutan Pak Su yang artinya Pak Bungsu atau sama juga dengan Om. Panggilan yang menarik memang, saya suka dengan sebutan-sebutan tersebut.

Ya, Tahun baru Cina kali ini memberikan kesan indah bagi kami. Pengalaman yang tidak semua orang dapatkan sebagai warga bukan Cina. Terima kasih.

02/02/11

Pengajian PPI USM


Kegiatan mengaji setiap hari Sabtu di masjid kampus USM menghadirkan kenangan tersendiri. Setiap Sabtu kami bangun lebih awal untuk menyiapkan segala macam keperluan Nabiyya, terutamanya adalah sarapannya. Rasa bahagia tidak lupa senantiasa menempel di hati menjalankannya. Berharap akan berjumpa dengan kawan-kawan dari USM dan para pekerja Indonesia. Silaturahmi yang murah dan menyenangkan.

Nabiyya juga tidak lupa dapat berjumpa dengan kawan-kawannya di masjid. Bermain bersama, teriak bersama, tertawa, menyerikan suasana pengajian. Ketika diri kita merasa terpaku pada satu suasana yang hanya itu saja, pergi mengaji dapat melupuskan rasa itu, sebab di sana kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan kita dapatkan di tempat lain. Rasa tentram yang mendalam hadir dikala kita bertemu dengan saudara setanah air dan seagama.

Semoga pengajian ini dapat kekal hingga kapanpun, sebagai wujud dari penyatuan ideologi, buah pikir, dan silaturahmi yang sangat berarti. Para akademisi sadar, bahwa berkutat pada ilmu dunia saja tidaklah sempurna tanpa diimbangi dengan ilmu agama. Maka dari itu akademisi USM dari Indonesia patut diacungi jempol, karena hadirnya pengajian ini menandakan bahwa mereka adalah ilmuwan yang sempurna. Subhannallah. Mereka yang mengerti ilmu agama setidaknya akan mengetahui dimana letak dosa. Generasi yang mengerti itulah yang akan membawa Indonesia pada puncak kehebatan. Amin.

01/02/11

Penang dan Saya

Waktu yang paling lengang adalah tengah malam. Saya bisa melakukan apa yang dimau. Berselancar di dunia maya juga lebih nyaman. Anak sudah tidur, Ayahnya pun lena. Bertemankan suara kendaraan di jalan raya depan rumah, gonggongan anjing liar, serta tetesan air buangan AC dari atas. 

Sesaat menilik ke kamar sebelah, mengecek posisi tidur anak. Menekuri segala apa yang hadir di sekitar saya tadi siang, menikmati, lalu akan terasa mendalami dan ternyata semakin ke dalam hanya ada rasa indah. Alhamdulillah tentunya. Nabiyya semakin membesar, semakin tahu apa yang ada di sekitarnya. Apa yang ada ini adalah karunia besar, tak semua orang mendapatkannya.

Nabiyya hadir saat kami memasuki rumah ini. Rumah yang penuh dengan kenangan indah. Memiliki tetangga yang sangat baik, memiliki Mak Cik dan Pak Cik, Kehamilan saya, kelahiran Nabiyya, proses menunggu viva Ph.D suami, wisuda Ph.D, hingga Posdoctoral. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun. Menikmati satu persatu ruangan di rumah ini adalah nikmat, akan saya lakukan dalam dua minggu ini.

Jangan takut perpisahan, sebab hakikatnya manusia akan merasakan itu. Kenangan akan tetap menjadi kenangan, hanya hati dan jiwa ini yang akan senantiasa menyimpan hingga nanti. Saya sudah berpesan pada suami untuk mengumpulkan semua gambar-gambar selama kami di Penang, terutama gambar saat kelahiran Nabiyya. Bagi saya, gambar-gambar itu sangat penting. Suami sudah menyetujuinya, sekarang saatnya saya menunggu hasilnya.

Hati memang berat, tetapi ini jalan hidup, masa depan. Berdo'a agar Allah senantiasa merestui dan meridhoi segala apa yang kami lakukan. Amin. Penang adalah tempat kelahiran Nabiyya, artinya saya sudah menanam daging di tanah ini, menanam uri Nabiyya. Maknanya Penang telah menyatu pada diri saya dan Nabiyya. Insya Allah kami akan berkunjung meskipun sebentar. Love Penang dengan segala isinya.

Taman Bukit Gambier
330-8-15, Gelugor,
Minden, 11700
Pulau Penang, Malaysia.

28/01/11

Melangkah lagi


Hari ini dia membuat saya tidak tahu harus berbuat apa. Semakin hari dia semakin bertambah manja, maunya selalu digendong. Saya tahu, dia bosan di rumah, sebab tidak ada kawan bermain yang seusia dengannya. Setiap pintu rumah kami buka, dia selalu memanggil Cici dan baby adik Cici. Begitu bahagianya dia saat tadi pagi setelah mandi langsung kami ajak turun untuk membeli sayur, setiap berjumpa orang dia ajak bye-bye. 

Dari situlah saya merasa kalau dia betul-betul ingin keluar rumah, sejenak menghirup udara luar. Meskipun anak-anak, dia layaknya orang dewasa, inginkan perbedaan. Ya, perbedaan seperti warna, memperindah kehidupan, tinggal bagaimana kita menerimanya. Rasa kasihan muncul di benak saya sebagai ibunya. Tetapi juga timbul rasa haru, betapa tidak, tak terasa anak ternyata sudah besar, sudah merasakan perlu kawan. Artinya dia sudah bisa bersosialisasi dengan baik, menikmati sebuah kebersamaan dengan sebaya, tertawa dan bermain bersama.

Kemana saya harus membawa anak yang baru berusia 21 bulan? mungkin ke TK, ya, mungkin TK adalah tempat yang cocok bagi dia mendapatkan kawan. Jujur ini sebuah langkah baru bagi saya, langkah dimana Nabiyya putri kami tumbuh besar, mengerti kawan, membutuhkan lawan bicara. Nampaknya saya harus lebih berhati-hati lagi padanya, menunjukkan arah mana yang harus dia tuju. Memang Nabiyya cepat berkawan, dia mudah mengenal, tidak takut pada orang yang baru dia tahu.

Menyenangkan memang memiliki anak yang cepat tanggap. Tetapi hati-hati perlu lebih ditekankan, sebab sedikit saja kita bertindak, dia akan mencontohnya dengan segera. Benar-benar mendebarkan tetapi bahagia hingga ke puncak. Alhamdulillah ya Allah.
 

27/01/11

Kemudahan Umum

 
Begitu melihatnya saat tiba di Airport Changi, kami langsung mencari counter pembelian tiket taksi dan memesan hotel. Ditempat memesan hotel itulah kami mendapatkan peta di atas. Langsung saja saya mengambilnya. Meskipun sebelumnya suami sudah pernah mendatangi negeri Singa itu, tetapi bagi saya alangkah lebih baiknya jika peta tetap ada di tangan. 
Sang penjaga counter-pun memberitahu denah lokasi hotel kami berada, dia corat-coret peta tersebut dengan bulpen. Setelah dia selesai menjelaskannya pada kami, saya kembali mengambil peta yang masih bagus, sengaja, sebagai ganti peta yang telah dicoret tadi. Memang kedengarannya aneh, untuk apa membawa dua peta? Tetapi saya menginginkannya, lagipun gratis, bukan perkara besar saya mengambilnya lagi. Niat saya saat itu, karena petugas counter tadi mencoretnya dengan tidak rapi dan ada beberapa nama jalan dan tempat yang tertutup coretannya, maka dari itu sepertinya perlu satu lagi peta yang masih bersih agar mudah membacanya.
Singapura memberikan kemudahan bagi wisatawan menikmati segala yang ada di dalamnya. Dengan peta itu kita tidak perlu lagi bertanya sini-sana, tidak perlu lagi bingung harus menggunakan kendaraan apa, juga tidak risau tentang segala keperluan kita di sana. Di dalam peta itu segalanya ada. Tidak ketinggalan dengan transportasi umum, MRT adalah salah satu kemudahan yang memang nyaman. Kami sempat menikmati kemudahan tersebut, memang tak terbayangkan jika Indonesia memilikinya. Bagi saya, kemudahan umum yang nyaman akan memperindah sebuah kota, sebab wisatawan tidak akan letih menghabiskan tenaga karena perjalanan yang tidak nyaman. MRT benar-benar mempermudah perjalanan kami, hanya dengan membayar $ 2 per-orang, kita segera sampai tujuan.
Saya membayangkan seandainya Jakarta memiliki transportasi ini, mungkin kemacetan akan berkurang. Tetapi lain jadinya jika pemilik kendaraan akan tetap menggunakan kendaraan pribadinya demi gengsi, tentunya masalah kemacetan tidak akan tertanggulangi meskipun ada MRT. Nampaknya kesadaran itu juga harus ditanamkan pada para pemilik kendaraan. 
Ya, peta telah membantu perjalanan kami di Singapura, dan MRT telah memberikan kenyamanan pada arah dan tujuan wisata kami. Semoga Indonesia juga segera memberikan kenyamanan transportasi dan segala kemudahan umum yang lebih baik bagi masyarakatnya. Amin.




18/01/11

Pengganti susu





Inilah susu yang membuat saya pusing tujuh keliling. Mamil Gold oh Mamil Gold. Susu ini yang sudah membuat Nabiyya tidak mau beralih ke yang lain. Ya, memang saya rasakan dia sedap, seperti ada rasa manis tetapi terasa ringan, tidak terasa pekat. Sayangnya susu ini tidak terdapat di Indonesia. Membuat fikiran saya melayang tak karuan untuk beberapa saat ketika baru mengetahuinya. Dalam kebingungan bagaimana nanti jika kami sudah tak lagi tinggal di Malaysia? susu apa yang cocok untuk Nabiyya? pertanyaan itu selalu menghantui saya.

Lalu sayapun mencari tahu di beberapa Website produk susu ternama. Mulai dari Meadjohnson, Dumex, Wyeth, hingga Nutricia. Dulu sewaktu di Yogya pernah juga Nabiyya saya beri susu Bebelac produksi Nutricia, tetapi itupun tidak bertahan lama, sebab saat itu dia tidak begitu suka susu formula, karena masih aktif minum ASI. Lalu setelah tak minum ASI barulah saya beri dia susu formula di atas.

Kemudian setelah saya mencari susu apa yang ada di kedua negara yaitu Malaysia dan Indonesia, akhirnya beralihlah saya pada salah satu produksi dari Meadjohnson yaitu Enfagrow A+. Saya memilih susu tersebut setelah membaca berbagai kandungan gizinya. Segera saja saya membelinya, karena hanya akan mencoba terlebih dahulu, maka saya putuskan membeli Enfagrow A+ yang kardus dengan berat 650gr.

Ternyata setelah dengan berbagai macam cara menyajikannya pada Nabiyya, semuanya gagal. Nabiyya tetap tidak suka dengan susu tersebut. Segera saja saya mencari kembali susu produk lain yang tergolong bagus, akhirnya saya memilih S26 Progres Gold, produksi Wyeth. Harga kedua susu tersebut memang tergolong lebih mahal dibandingkan dengan Mamil Gold, tetapi itu pun tidak berbeda jauh. Sekarang ini apa yang tidak mahal, semuanya serba mahal apalagi susu.

Ternyata hasilnya lebih mengecewakan, bagaimana tidak, si cantik Nabiyya sedikitpun tidak mau dengan susu barunya itu. Lagi-lagi macam-macam cara saya coba agar dia mau, tetapi hasilnya nihil belaka. Ternyata sangat sulit merubah selera susu Nabiyya. Bagaimanapun saya sudah berusaha sedaya upaya memberikan yang terbaik untuk buah hati, tetapi kalau memang dia sudah tidak mau tentunya saya tidak boleh egois selalu memaksanya minum susu. Saya akan memberinya makanan pengganti susu, itu mungkin akan lebih baik bagi tubuhnya.

Nabiyya sangat suka dengan keju, makanan inilah yang akan menjadi senjata saya menggantikan susu sebagai tambahan kalsium untuk tubuhnya. Lalu sayuran juga akan menemani hari-hari buah hati tercinta, brokoli, bayam serta kacang-kacangan. Saya dapatkan informasi gizi dari kawan baik bernama Deeyan Puspito, saya memanggilnya Mbak Deeyan. Ya, persoalan apapun jika sudah tidak dapat menyelesaikannya sendiri alangkah lebih bijak jika berbagi dengan orang yang berpengalaman. Mbak Deeyan adalah salah satu ibu yang berpengalaman menghadapi anak.

Segalanya di awali dengan Bismillah dan di akhiri dengan Alhamdulillah.

16/01/11

Pelita hidup kami

Namanya Mutanabbiyya Wasatiyya. Lahir di sebuah pulau kecil, bernama Pulau Penang. Pulau tersebut adalah bagian dari negara Malaysia, bahkan disebut sebagai kota besar kedua setelah ibu kota Malaysia yaitu Kuala Lumpur. Pulau Penang juga disebut sebagai kota industri, karena banyak sekali perindustrian atau di sana biasa disebut dengan kilang, dan di Indonesia disebut dengan pabrik.

Nabbiyya adalah panggilan dari anak tersebut. Matanya besar, alisnya tebal, pipinya tembam, bibirnya mungil, dagunya indah, tak lupa dia memiliki lesung pipit di pipi sebelah kiri. Nabbiyya menjadi pelita hidup saya dan suami, cahaya bagi hati dan jiwa kami. Sungguh anugerah terindah dari Yang Maha Besar.

Sekarang Nabbiyya berusia 21 bulan, dia lahir pada 16 April 2009. Banyak kepintaran yang sudah dia miliki, layaknya anak-anak, dia juga sudah pandai meminta sesuatu pada saya atau ayahnya. Paling dia sukai adalah minuman yoghurt bernama Bliss, dalam satu hari dia bisa minum beberapa kali. Tetapi Alhamdulillah dia baik-baik saja, artinya lambung dia cocok dengan minuman tersebut. Mungkin karena saya hidangkan saat baru keluar dari kulkas, jadi masih terasa sejuk. Cuaca di Penang yang terkadang panas terik, membuatnya ingin menikmati minuman sejuk sebagai penghilang panas di tenggorokannya.

Banyak kisah indah tentang anak perempuan ini, segalanya bagi kami adalah indah. Badannya sekarang memang gempal, berat tubuhnya selalu bertambah dengan cepat. Bagaimana tidak, dia sehari bisa menghabiskan susu sebanyak 4-6 botol, belum lagi di malam harinya sebelum tidur. Lalu dia juga suka makan, apa saja dia suka, ya tentunya makanan yang halal dan sesuai dengan usianya. Kami tak henti-hentinya bersyukur atas nikmat ini.

Semoga Nabbiyya selalu diberikan kesehatan lahir dan batin, jiwa dan raga, serta diberikan segala kebaikan dunia dan akhirat, Allahumma Amin.

15/01/11

Awal sebuah ketukan jemari.

Ini adalah awal ketukan jemari saya pada blog Jernih. Mengawali dengan bacaan Basmalah dan rasa bahagia. Sebelumnya saya sudah dibuatkan blog dengan nama Hening oleh suami tercinta, tetapi karena lama tidak mengisinya dengan berbagai cerita, akhirnya sayapun sampai lupa password. Lalu membuat blog ini sebagai pengganti blog Hening yang tidak akan pernah saya lupakan selamanya.

Apa yang bisa saya tuangkan pada blog ini? itu pertanyaan yang menghantui. Jawabnya adalah apa saja. Tuangkan apa yang ada di kepala, mulai dari rutinitas keseharian hingga tentang anak semata wayang kami, Mutanabbiyya Wasatiyya. Bagi saya, menuang sebuah pikiran adalah kesenangan nyata. Bagaimana tidak, segalanya akan terasa ringan jika pikiran tenang. Mencari ketenangan dengan menuangkan segala ide dari kepala adalah hal wajar dan sememangnya, dan blog menjadi salah satu tempat ternyaman dan indah menerimanya setelah berbagi pada Allah dan suami tersayang.

Bismilah saya ucapkan, semoga blog ini mampu menjernihkan apa yang dianggap kelam dari sebuah kabut. Sejernih air ciptaan-Nya. Sejernih cinta saya pada Allah. Sejernih cita-cita masa depan saya. Sejernih cinta dan kasih sayang saya pada suami dan puteri kami tercinta. Sejernih kebahagiaan rumah tangga kami. Sejernih mata hati dan sanubari. Sesuai dengan namanya, Jernih.