28/01/11

Melangkah lagi


Hari ini dia membuat saya tidak tahu harus berbuat apa. Semakin hari dia semakin bertambah manja, maunya selalu digendong. Saya tahu, dia bosan di rumah, sebab tidak ada kawan bermain yang seusia dengannya. Setiap pintu rumah kami buka, dia selalu memanggil Cici dan baby adik Cici. Begitu bahagianya dia saat tadi pagi setelah mandi langsung kami ajak turun untuk membeli sayur, setiap berjumpa orang dia ajak bye-bye. 

Dari situlah saya merasa kalau dia betul-betul ingin keluar rumah, sejenak menghirup udara luar. Meskipun anak-anak, dia layaknya orang dewasa, inginkan perbedaan. Ya, perbedaan seperti warna, memperindah kehidupan, tinggal bagaimana kita menerimanya. Rasa kasihan muncul di benak saya sebagai ibunya. Tetapi juga timbul rasa haru, betapa tidak, tak terasa anak ternyata sudah besar, sudah merasakan perlu kawan. Artinya dia sudah bisa bersosialisasi dengan baik, menikmati sebuah kebersamaan dengan sebaya, tertawa dan bermain bersama.

Kemana saya harus membawa anak yang baru berusia 21 bulan? mungkin ke TK, ya, mungkin TK adalah tempat yang cocok bagi dia mendapatkan kawan. Jujur ini sebuah langkah baru bagi saya, langkah dimana Nabiyya putri kami tumbuh besar, mengerti kawan, membutuhkan lawan bicara. Nampaknya saya harus lebih berhati-hati lagi padanya, menunjukkan arah mana yang harus dia tuju. Memang Nabiyya cepat berkawan, dia mudah mengenal, tidak takut pada orang yang baru dia tahu.

Menyenangkan memang memiliki anak yang cepat tanggap. Tetapi hati-hati perlu lebih ditekankan, sebab sedikit saja kita bertindak, dia akan mencontohnya dengan segera. Benar-benar mendebarkan tetapi bahagia hingga ke puncak. Alhamdulillah ya Allah.
 

27/01/11

Kemudahan Umum

 
Begitu melihatnya saat tiba di Airport Changi, kami langsung mencari counter pembelian tiket taksi dan memesan hotel. Ditempat memesan hotel itulah kami mendapatkan peta di atas. Langsung saja saya mengambilnya. Meskipun sebelumnya suami sudah pernah mendatangi negeri Singa itu, tetapi bagi saya alangkah lebih baiknya jika peta tetap ada di tangan. 
Sang penjaga counter-pun memberitahu denah lokasi hotel kami berada, dia corat-coret peta tersebut dengan bulpen. Setelah dia selesai menjelaskannya pada kami, saya kembali mengambil peta yang masih bagus, sengaja, sebagai ganti peta yang telah dicoret tadi. Memang kedengarannya aneh, untuk apa membawa dua peta? Tetapi saya menginginkannya, lagipun gratis, bukan perkara besar saya mengambilnya lagi. Niat saya saat itu, karena petugas counter tadi mencoretnya dengan tidak rapi dan ada beberapa nama jalan dan tempat yang tertutup coretannya, maka dari itu sepertinya perlu satu lagi peta yang masih bersih agar mudah membacanya.
Singapura memberikan kemudahan bagi wisatawan menikmati segala yang ada di dalamnya. Dengan peta itu kita tidak perlu lagi bertanya sini-sana, tidak perlu lagi bingung harus menggunakan kendaraan apa, juga tidak risau tentang segala keperluan kita di sana. Di dalam peta itu segalanya ada. Tidak ketinggalan dengan transportasi umum, MRT adalah salah satu kemudahan yang memang nyaman. Kami sempat menikmati kemudahan tersebut, memang tak terbayangkan jika Indonesia memilikinya. Bagi saya, kemudahan umum yang nyaman akan memperindah sebuah kota, sebab wisatawan tidak akan letih menghabiskan tenaga karena perjalanan yang tidak nyaman. MRT benar-benar mempermudah perjalanan kami, hanya dengan membayar $ 2 per-orang, kita segera sampai tujuan.
Saya membayangkan seandainya Jakarta memiliki transportasi ini, mungkin kemacetan akan berkurang. Tetapi lain jadinya jika pemilik kendaraan akan tetap menggunakan kendaraan pribadinya demi gengsi, tentunya masalah kemacetan tidak akan tertanggulangi meskipun ada MRT. Nampaknya kesadaran itu juga harus ditanamkan pada para pemilik kendaraan. 
Ya, peta telah membantu perjalanan kami di Singapura, dan MRT telah memberikan kenyamanan pada arah dan tujuan wisata kami. Semoga Indonesia juga segera memberikan kenyamanan transportasi dan segala kemudahan umum yang lebih baik bagi masyarakatnya. Amin.




18/01/11

Pengganti susu





Inilah susu yang membuat saya pusing tujuh keliling. Mamil Gold oh Mamil Gold. Susu ini yang sudah membuat Nabiyya tidak mau beralih ke yang lain. Ya, memang saya rasakan dia sedap, seperti ada rasa manis tetapi terasa ringan, tidak terasa pekat. Sayangnya susu ini tidak terdapat di Indonesia. Membuat fikiran saya melayang tak karuan untuk beberapa saat ketika baru mengetahuinya. Dalam kebingungan bagaimana nanti jika kami sudah tak lagi tinggal di Malaysia? susu apa yang cocok untuk Nabiyya? pertanyaan itu selalu menghantui saya.

Lalu sayapun mencari tahu di beberapa Website produk susu ternama. Mulai dari Meadjohnson, Dumex, Wyeth, hingga Nutricia. Dulu sewaktu di Yogya pernah juga Nabiyya saya beri susu Bebelac produksi Nutricia, tetapi itupun tidak bertahan lama, sebab saat itu dia tidak begitu suka susu formula, karena masih aktif minum ASI. Lalu setelah tak minum ASI barulah saya beri dia susu formula di atas.

Kemudian setelah saya mencari susu apa yang ada di kedua negara yaitu Malaysia dan Indonesia, akhirnya beralihlah saya pada salah satu produksi dari Meadjohnson yaitu Enfagrow A+. Saya memilih susu tersebut setelah membaca berbagai kandungan gizinya. Segera saja saya membelinya, karena hanya akan mencoba terlebih dahulu, maka saya putuskan membeli Enfagrow A+ yang kardus dengan berat 650gr.

Ternyata setelah dengan berbagai macam cara menyajikannya pada Nabiyya, semuanya gagal. Nabiyya tetap tidak suka dengan susu tersebut. Segera saja saya mencari kembali susu produk lain yang tergolong bagus, akhirnya saya memilih S26 Progres Gold, produksi Wyeth. Harga kedua susu tersebut memang tergolong lebih mahal dibandingkan dengan Mamil Gold, tetapi itu pun tidak berbeda jauh. Sekarang ini apa yang tidak mahal, semuanya serba mahal apalagi susu.

Ternyata hasilnya lebih mengecewakan, bagaimana tidak, si cantik Nabiyya sedikitpun tidak mau dengan susu barunya itu. Lagi-lagi macam-macam cara saya coba agar dia mau, tetapi hasilnya nihil belaka. Ternyata sangat sulit merubah selera susu Nabiyya. Bagaimanapun saya sudah berusaha sedaya upaya memberikan yang terbaik untuk buah hati, tetapi kalau memang dia sudah tidak mau tentunya saya tidak boleh egois selalu memaksanya minum susu. Saya akan memberinya makanan pengganti susu, itu mungkin akan lebih baik bagi tubuhnya.

Nabiyya sangat suka dengan keju, makanan inilah yang akan menjadi senjata saya menggantikan susu sebagai tambahan kalsium untuk tubuhnya. Lalu sayuran juga akan menemani hari-hari buah hati tercinta, brokoli, bayam serta kacang-kacangan. Saya dapatkan informasi gizi dari kawan baik bernama Deeyan Puspito, saya memanggilnya Mbak Deeyan. Ya, persoalan apapun jika sudah tidak dapat menyelesaikannya sendiri alangkah lebih bijak jika berbagi dengan orang yang berpengalaman. Mbak Deeyan adalah salah satu ibu yang berpengalaman menghadapi anak.

Segalanya di awali dengan Bismillah dan di akhiri dengan Alhamdulillah.

16/01/11

Pelita hidup kami

Namanya Mutanabbiyya Wasatiyya. Lahir di sebuah pulau kecil, bernama Pulau Penang. Pulau tersebut adalah bagian dari negara Malaysia, bahkan disebut sebagai kota besar kedua setelah ibu kota Malaysia yaitu Kuala Lumpur. Pulau Penang juga disebut sebagai kota industri, karena banyak sekali perindustrian atau di sana biasa disebut dengan kilang, dan di Indonesia disebut dengan pabrik.

Nabbiyya adalah panggilan dari anak tersebut. Matanya besar, alisnya tebal, pipinya tembam, bibirnya mungil, dagunya indah, tak lupa dia memiliki lesung pipit di pipi sebelah kiri. Nabbiyya menjadi pelita hidup saya dan suami, cahaya bagi hati dan jiwa kami. Sungguh anugerah terindah dari Yang Maha Besar.

Sekarang Nabbiyya berusia 21 bulan, dia lahir pada 16 April 2009. Banyak kepintaran yang sudah dia miliki, layaknya anak-anak, dia juga sudah pandai meminta sesuatu pada saya atau ayahnya. Paling dia sukai adalah minuman yoghurt bernama Bliss, dalam satu hari dia bisa minum beberapa kali. Tetapi Alhamdulillah dia baik-baik saja, artinya lambung dia cocok dengan minuman tersebut. Mungkin karena saya hidangkan saat baru keluar dari kulkas, jadi masih terasa sejuk. Cuaca di Penang yang terkadang panas terik, membuatnya ingin menikmati minuman sejuk sebagai penghilang panas di tenggorokannya.

Banyak kisah indah tentang anak perempuan ini, segalanya bagi kami adalah indah. Badannya sekarang memang gempal, berat tubuhnya selalu bertambah dengan cepat. Bagaimana tidak, dia sehari bisa menghabiskan susu sebanyak 4-6 botol, belum lagi di malam harinya sebelum tidur. Lalu dia juga suka makan, apa saja dia suka, ya tentunya makanan yang halal dan sesuai dengan usianya. Kami tak henti-hentinya bersyukur atas nikmat ini.

Semoga Nabbiyya selalu diberikan kesehatan lahir dan batin, jiwa dan raga, serta diberikan segala kebaikan dunia dan akhirat, Allahumma Amin.

15/01/11

Awal sebuah ketukan jemari.

Ini adalah awal ketukan jemari saya pada blog Jernih. Mengawali dengan bacaan Basmalah dan rasa bahagia. Sebelumnya saya sudah dibuatkan blog dengan nama Hening oleh suami tercinta, tetapi karena lama tidak mengisinya dengan berbagai cerita, akhirnya sayapun sampai lupa password. Lalu membuat blog ini sebagai pengganti blog Hening yang tidak akan pernah saya lupakan selamanya.

Apa yang bisa saya tuangkan pada blog ini? itu pertanyaan yang menghantui. Jawabnya adalah apa saja. Tuangkan apa yang ada di kepala, mulai dari rutinitas keseharian hingga tentang anak semata wayang kami, Mutanabbiyya Wasatiyya. Bagi saya, menuang sebuah pikiran adalah kesenangan nyata. Bagaimana tidak, segalanya akan terasa ringan jika pikiran tenang. Mencari ketenangan dengan menuangkan segala ide dari kepala adalah hal wajar dan sememangnya, dan blog menjadi salah satu tempat ternyaman dan indah menerimanya setelah berbagi pada Allah dan suami tersayang.

Bismilah saya ucapkan, semoga blog ini mampu menjernihkan apa yang dianggap kelam dari sebuah kabut. Sejernih air ciptaan-Nya. Sejernih cinta saya pada Allah. Sejernih cita-cita masa depan saya. Sejernih cinta dan kasih sayang saya pada suami dan puteri kami tercinta. Sejernih kebahagiaan rumah tangga kami. Sejernih mata hati dan sanubari. Sesuai dengan namanya, Jernih.