05/02/11

Angpau untuk Nabiyya



Ini adalah angpau pemberian Mak Cik dan anak sulung beliau yang bernama Sofi, dia tinggal di Ipoh Perak, bekerja sebagai dokter. Saya biasa memanggilnya Kak Sofi. Hari raya Cina ternyata juga dirayakan oleh keluarga Mak Cik. Ya, saya memahaminya karena bagaimanapun Pak Cik adalah orang Cina, meskipun beliau beragama Islam, tetapi saat inilah waktu yang tepat beliau dapat berkumpul dengan keluarga besarnya yang lain.

Lalu angpau yang ini adalah pemberian dari adik Kak Sofi yang bernama Firman, dia tinggal di Kuala Lumpur, bekerja di Astro (saluran televisi berlangganan), saya memanggilnya abang, sebab lebih tua beberapa tahun. Isteri Bang Firman bernama Ida, saya memanggilnya Kak Ida, dia berasal dari Johor, yang menariknya dia adalah berketurunan Jawa, tepatnya Solo.

Betapa banyak angpau yang Nabiyya dapat, tetapi bukan jumlah angpaunya yang menjadi tarikan, melainkan makna dari pemberian tersebut. Kalau berbicara jumlah uang, Nabiyya tentunya belumlah tahu, maka dari itu saya sebagai Bundanya memberikan makna pada uang dan amplop merah penuh kenangan tersebut. Makna dari 3 buah amplop merah untuk Nabiyya adalah sebuah rasa dekat. Mak Cik, Kak Sofi, Bang Firman akan menjadi orang dekat kami di Malaysia. Nabiyya memanggil Mak Cik dengan sebutan Mak Tuk yang artinya nenek, memanggil Kak Sofi dengan sebutan Aunty, dan memanggil Bang Firman dengan sebutan Pak Ngah yang artinya Pak Tengah atau bisa juga disebut Om.

Bukankah itu cukup menggambarkan kedekatan kami dengan Mak Cik sekeluarga? Betapa indah kedekatan itu. Lalu bagaimana dengan Iman? anak Mak Cik yang bungsu. Nabiyya memanggilnya dengan sebutan Pak Su yang artinya Pak Bungsu atau sama juga dengan Om. Panggilan yang menarik memang, saya suka dengan sebutan-sebutan tersebut.

Ya, Tahun baru Cina kali ini memberikan kesan indah bagi kami. Pengalaman yang tidak semua orang dapatkan sebagai warga bukan Cina. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar