17/02/11

Naluri anak





Naluri anak-anak siapa yang tahu, seperti halnya anak saya, dia sangat suka jika bertemu dengan anak seusianya. Awalnya saling menatap, memperhatikan, lalu tersenyum. Jika senyuman itu mendapat respon, melulu anak tersebut langsung bermain bersama. Apa yang patut kita lakukan sebagai orang tuanya adalah mengawasi mereka.

Komunikasi anak seusia Nabiyya memang lucu, mereka bermain tanpa berbicara jelas, bahasa mereka hanya mereka yang tahu. Seperti saat kami ke Balik Pulau bersama Mbak Deeyan dan kedua anaknya, Nabiyya bersimpangan dengan seorang anak berusia 15 bulan. Lihatlah betapa terlihat kalau Nabiyya ingin menyapa anak tersebut, dan sepertinya anak tersebut menyahut.

Memang benar, anak tersebut menyahut dan mereka bermain bersama meskipun hanya sebentar. Apa yang pasti kita sebagai orang tua mendukung anak untuk bermain dan mengenal kawan, tak melihat anak siapa dan keturunan apa. Seusia Nabiyya yang mereka tahu hanyalah bermain dan tertawa dengan kawan, siapa saja bisa menjadi kawan.

Hati anak seusia mereka masih sangat bersih, mereka tak mengenal kata musuh, selama orang tua mengarahkan kepada hal yang baik. Mengenal lingkungan dan kawan menjadi bagian dari cara belajar seorang anak seusia Nabiyya. Belajar bersosialisasi, dari situ dia akan tahu bagaimana dia harus membawa diri antara di rumah dan di luar rumah.

Dia akan mengenal kata jatuh, merasakan sakitnya jatuh, dan merasakan tertawa bersama. Semua itu tidak akan di dapat di dalam rumah, hanya ada di luar atau di sekolah. Maka dari itu saya sangat suka jika Nabiyya memiliki banyak kawan, sebab hal itu akan mengajarkan dia pada pendapatan ilmu berbagi dan saling mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar